Jatimulyo Is History Maker

Jalan

LHS dan FA


Jalan merupakan prasarana yang sangat penting sebagai penunjang atau pendukung sistem transportasi, sehingga setiap orang dapat melakukan pergerakan dengan mudah. Definisi jalan menurut UU No. 22 Tahun 2009adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori dan jalan kabel.Jalan memiliki ciri- ciri, diantaranya untuk kendaraan bermotor maupun kendaraan tak bermotor, dan dapat digunakan oleh masyarakat umum.Gambaran umum jaringan jalan ini akan membahas mengenai sistem pola jaringan jalan, pola pergerakan, status jalan, kelas jalan, hirarki jalan. perkerasan jalan, kualitas jalan, dimensi jalan,tipe jalan, fasilitas pelengkap jalan, volume jalan, potensi jalan, masalah jalan, akses penanganan kebakaran, arahan rencana berdasarkan karakteristik jalan dan potensi serta masalah, arahan rencana akses pemadam kebakaran.
A.      Pola Jaringan Jalan
Pola jaringan jalan di Kelurahan Jatimulyo sama dengan pola jaringan jalan di Kelurahan Lowokwaru yaitu pola grid. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi pola grid sangat menguntungkan untuk menghemat lahan. Pola jaringan grid memiliki bentuk kisi-kisi yang mempunyai aksesibilitas yang tinggi, sehingga alternatif pilihan jalan banyak yang dapat dilalui. Bagian-bagian kota dibagi sedemikian rupa menjadi blok-blok empat persegi panjang dengan jalan paralel longitudinal dan transversal membentuk sudut siku-siku. Jalan-jalan utamanya membentang dari pintu gerbang utama dalam Kelurahan Jatimulyo.
B.       Pola Pergerakan
Volume kendaraan yang melewati jalan dapat dijadikan sebagai acuan untuk  penentu pola pergerakan dari suatu ruas jalan. Banyaknya jumlah kendaraan serta sarana-saranadapat mempengaruhi pola pergerakan lalu lintas dapat dilihat dari adanya pola pergerakan pendidikan, pola pergerakan perdagangan dan pola pergerakan pemerintahan.
C.       Status jalan
Status jalan yang ada di Kelurahan Jatimulyo 100% atau sebanyak 447 jalan termasuk kedalam jalan kota. hal ini dikarenakan jalan-jalan yang berada di Kelurahan Jatimulyo kewenangan pembinaannya berada di bawah Pemerintah Kota Malang. Selain itu, pembinaan dan pemeliharaanya diserahakan kepada Pemerintah Kota Malang. Sampai saat ini jalan-jalan di kelurahan Jatimulyo yang di kelola oleh Pemerintah Kota Malang didominasi oleh kondisi jalan yang sedang yaitu sebesar 29% atau sebanyak 218 jalan.
D.      Kelas Jalan
Kelas jalan dikelompokkan berdasarkan pada fungsi dan hirarki jalan sesuai  intensitas lalu lintas guna kepentingan pengaturan penggunaan jalan, kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Kelas jalan yang dimiliki Kelurahan Jatimulyo kelas III B dengan prosentase 1% yaitu Jalan Soekarno Hatta dan III C dengan prosentase 99% seperti jalan Bunga Coklat.
E.       Hirarki jalan
Hirarki adalah pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan berdasarkan muatan sumbu yang menyangkut dimensi dan berat kendaraan (Eddi,et al, 2011). Kondisi eksisting pada kelurahan Jatimulyo memiliki 6 hirarki yaitu:
Kolektor Sekunder      : Jalan Soekarno Hatta
Lokal Primer               : Jalan Kalpataru
Lokal Sekunder           : Jalan Dewandaru
Lingkungan Sekunder : Jalan Anggrek Vanda
Lingkungan Sekunder I : Jalan Kumis Kucing Gg 1
Lingkungan Sekunder II : Jalan Semanggi Barat A
Dengan prosentase kolektor sekunder 2%, lokal primer 2%, lokal sekunder 16%, lingkungan sekunder 53%, lingkungan sekunder I 10% dan lingkungan II 15%. Untuk standar hirarki jalan yaitu:

Hirarki Jalan
Lebar
Kecepatan
Kolektor Sekunder
9 m
Minimal20 km/jam
Lokal Primer
7,5 m
Minimal10 km/jam
Lokal Sekunder
7,5 m
Minimal10 km/jam
Lingkungan Sekunder
6,5 m
Minimal10km/jam
Lingkungan Sekunder I
1,5-2  m
Minimal5-15 km/jam
Lingkungan Sekunder II
1,2m
Minimal 5km/jam

F.        Perkerasan Jalan
Perkerasan jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah dasar dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana transportasi dimana diharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi kerusakan yang berarti. Beberapa jenis perkerasan jalan dan prosentase di Kelurahan Jatimulyo, Kota Malang, antara lain aspal hotmix 1%, aspal 31%, paving 31%, plester 29%, rabat beton5% dan tanah 3%. Untuk rencana pada perkerasan jalan ini akan dilakukan perbaikan jalan seperti pada jalan Kalpataru diperlukan perbaikan aspal karena perkerasannya kurang baik terdapat pengelupasan aspal.
G.      Kualitas Jalan
Kualitas jalan sangat berpengaruh pada tingkat kenyamanan para pengguna jalan.Baik buruknya suatu jalan menjadi sarana yang mendukung kelancaran pengguna jalan saat melintas di ruas-ruas jalan.Kualitas jalan di Kelurahan Jatimulyo dapat dibedakan menjadi jalan baik dengan prosentase 40%, sedang 39%, dan rusak 21%.
H.      Dimensi Jalan
Dimensi jalan yang berada di Kelurahan Jatimulyo terdiri dari rumaja(ruang milik jalan)yang digunakan untuk badan jalan, saluran tepi jalan, ambang pengaman, timbunan dan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan dan bangunan pelengkap lainnya, rumija(ruang milik jalan) digunakan sebagai media sirkulasi, parkir on-street, media untuk drainase, dan kegiatan pejalan kaki (pedestarian), batasannya sampai dengan pagar rumah kiri-kanan jalan. Sedangkan ruwasja (ruang manfaat jalan) yang digunakan sebagai penggunaan diawasi oleh penyelenggara jalan agar tidak mengganggu pandangan bebas pengemudi, konstruksi jalan, dan fungsi jalan.Ruwasja diukur mulai dari tembok rumah sebelah kiri jalan dengan tembok rumah sebelah kanan jalan. Misalnya Jalan Gladiol memiliki rumaja, rumija dan ruwasja 3,8; 4,8; 8,8. Untuk standar dimensi jalan yaitu:


Hirarki Jalan
Rumaja
Rumija
Ruwasja
Kolektor Sekunder
9
13
23
Lokal Primer
7,5
9,5
13,5
Lokal Sekunder
7,5
9,5
13,5
Lingkungan Sekunder
3,5
5,5
7,5
Lingkungan Sekunder I
1,5
3,5
5,5
Lingkungan Sekunder II
1,2
3,2
5,2

I.         Tipe Jalan
Kelurahan Jatimulyo memiliki tipe jalan empat lajur (4/2 D) seperti jalan Soekarno Hatta; dua lajur, dua jalur tak terbagi (2/2 UD) terdapat pada jalan yang hirarkinya lingkungan sekunder; satu lajur satu jalur tak terbagi (1/1 UD) Jalan yang memiliki lebar tidak lebih dari 2 m, dimana hanya dapat dilewati oleh moda transportasi berupa satu mobil atau dua motor.
J.         Fasilitas Pelengkap Jalan
Perlengkapan jalan yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan pada Kelurahan Jatimulyo adalah Beberapa fasilitas pelengkap jalan, diantaranya marka jalan, median jalan, trotoar, bak sampah, lampu penerangan jalan, parkir, papan nama jalan, lampu lalu lintas, zebra cross dan rambu lalu lintas.  Untuk perencanaan fasilitas pelengkap jalan ini dilakukan seperti penambahan lampu penerangan jalan, papan nama jalan, penambahan bak sampah, pengadaan zebra cross dan penambhan rambu lalu lintas.
K.      Volume Jalan
Lalu lintas Harian Rata-Rata (LHR) sering digunakan sebagai dasar untuk perencanaan jalan raya dan  pengamatan secara umum terhadap volume lalu lintas yang melintas pada setiap ruas jalan. Volume harian dinyatakan dalam satuan  kendaraan  per hari. LHR diperoleh dengan cara pengamatan volume lalu lintas pada jalan-jalan yang memiliki hirarki tertinggi di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada pagi hari dan sore hari saat jam-jam sibuk (peak hours) dan  hari libur.Peranan sektor transportasi secara nyata dapat dilihat pada Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru yang terletak di  sebelah barat daya Kota Malang. Kelurahan Jatimulyo memiliki  tiga ruas jalan besar, yaitu  Jalan Soekarno Hatta Segmen I dan II serta Jalan Bunga Coklat. Ketiga jalan besar ini dapat dikategorikan sebagai jalan dengan volume kendaraan yang sangat besar. Moda transportasi yang diamati motor, mobil, angkutan umum, truk/pick up, truk AS 2, truk AS 3, bus dan non mesin.

L.       Akses Pemadam Kebakaran
Akses bagi pemadam kebakaran sangat penting bagi suatu kawasan atau wilayah.Asumsi lebar badan jalan yang dapat dilalui kendaraan pemadam kebakaran minimum adalah 2,5 m.Kelurahan Jatimulyo memiliki tingkat kepadatan permukiman yang tinggi tentunya akan mengakibatkan risiko terjadinya kebakaran terutama di wilayah permukiman yang padat penduduk seperti RW 2, RW 3, RW 4, RW 5, RW 6 dan RW 8.Tidak semua jalan pada kelurahan Jatimulyo dapat dilalui oleh mobil  pemadam, terutama pada jalan-jalan lingkungan karena lebarnya yang kurang dari 3 meter, untuk mengatasi itu maka mekanisme yang dilakukan untuk menaggulangi masalah tersebut telah disiapkan selang  yang panjang  satu roll adalah 20 m yang terbagi dalam 10 roll dalam satu mobil pemadam, dengan teknis menyambung antar selang maka dapat menjangkau daerah yang tidak dapat dilalui mobil pemadam kebakaran. Untuk kapasitas air yang dapat ditampung oleh mobil pemadam adalah 4000-5000 liter yang dapat digunakan jika pada lokasi kebakaran tidak tersedia hidran.
M.     Potensi dan Masalah
Potensi yang dimiliki sistem jaringan jalan di Kelurahan Jatimulyo terkait dengan pengembangan jalan seperti: Jalan Vinolia di RW 05 dapat dikembangkan menjadi jalan alternatif yang menghubungkan Kelurahan Jatimulyo dan Kelurahan Dinoyo. Hal ini didasarkan pada kondisi eksisting jalan, Pola jaringan jalan di Kelurahana Jatimulyo berupa jaringan grid memudahkan akses jalan yang dapat dilewati oleh para pengguna jalan. Contohnya, banyak jalan yang dapat dilalui jika akan menuju Jalan Soekarno Hatta, bisa melalui Jalan Bunga Merak, Jalan Andong.
Masalah yang dimiliki sistem jaringan jalan di Kelurahan Jatimulyo terkait dengan prasarana pelengkap jalan seperti: Papan nama jalan di Kelurahan Jatimulyo terutama di RW  4 dan 5 masih kurang memadai, Bak sampah dan lampu penerangan jalan terutama di jalan-jalan dengan hirarki jalan lingkungan sekunder I dan IImasih kurang, beberapa ruas jalan memiliki perkerasan yang kurang layak, terdapat pengelupasan aspal dan sedikit lubang sehingga dapat mengurangi kenyamanan pengguna jalan dan adanya tundaan di Jalan Soekarno Hatta terutama di depan POLINEMA (Politeknik negeri malang). Hal ini disebabkan oleh banyaknya angkutan umum yang menurunkan penumpangnya di sembarang tempat. Terjadinya kemacetan yang cukup padat pada Jalan Soekarno Hatta.

Rencana

1.                  Rencana Pelebaran Dimensi Jalan
Pelebaran jalan dilakukan pada jalan-jalan di Kelurahan Jatimulyo yang sering terjadi kemacetan sehingga arus yang dilewati menjadi terhambat.Pelebaran jalan dilakukan pada jalan yang memiliki lebar badan jalan yang cukup besar.Pelebaran jalan ini menggunakan lahan berupa bahu jalan yang sebelumnya berupa tanah atau plester, sehingga tidak mengurangi lebar rumija dan ruwasja jalan tersebut, selain itu juga pelebaran jalan menggunakan bahu jalan tidak banyak menimbulkan dampak yang negatif seperti kecelakaan lalu lintas. Contoh:
Tabel 6.1Rencana Pelebaran Dimensi Jalan
Nama Jalan
Rencana
Lebar Sebelum
Lebar Sesudah
Periode
Sumber Dana
Jl Kalpataru
Pelebaran dimensi jalan
4,7
7
I
100%Pemerintah
Jl Bunga Merak
4,2
6,2
II
·      70% Developer
·      30% Pemerintah
Jl Srigading
3,8
4,6
III
·      75% Pemerintah
·      25% Swadaya masyarakat
Sumber : Hasil Rencana Tahun 2012
2.                  Rencana Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Perkerasan Jalan
Rencana yang akan dilakukan untuk memperbaiki kualitas perkerasan jalan di Kelurahan Jatimulyo dilakukan dengan dua cara yaitu dengan perbaikan perkerasan jalan dan peningkatan perkerasan jalan. Untuk perbaikan perkerasan jalan dilakukan untuk jalan-jalan yang memiliki perkerasan dengan kondisi sedang. Contoh:
·      Jl Kesumba: Perbaikan jalan aspal sepanjang2,5 m x 26 m pada periode I
·      Jl. Andong Gg 1: Perbaikan jalan aspal sepanjang3,4 m x 83 m pada periode II
·      Jl Perum Sexsofone: Perbaikan jalan paving sepanjang3,86 m x 500 pada perode III
Sedangkan untuk peningkatan perkerasan jalan dilakukan pada jalan-jalan yang memiliki perkerasan rendah seperti perkerasan jalan berupa tanah, plester ditingkatkan menjadi perkerasan berupa aspal, paving. Contoh:
·      Jl Pinang Merah: Perubahan perkerasan tanah menjadi paving sepanjang3,3 m x 215 m        periode I
·      Jl Bougenville 2: Perubahan perkerasan tanah menjadi paving sepanjang1,5 m x 14 mperiode I
·      Jl Vinolia III: Perubahan perkerasan plester menjadi paving sepanjang 3,7m x 152 m        periode II
·      Jl Semanggi Barat A: Perubahan perkerasan plester menjadi paving sepanjang 0,94m x 30,5 m periode IV
3.                  Rencana Penambahan dan Perbaikan Fasilitas Pelengkap Jalan
a.     Rencana periode I dilaksanakan pada selang waktu lima tahun pertama yaitu pada tahun 2012 – 2017. Rencana periode I sektor jalan di Kelurahan Jatimulyo yaitu rencana perbaikan dan penambahan fasilitas pelengkap jalan di jalan- jalan utama yang memiliki hirarki tinggi. Contoh:
           Perbaikan dan pertambahan trotoar di Jalan Soekarno Hatta. Trotoar ini berfungsi untuk menyediaan fasilitas semua pengguna pejalan kaki termasuk yang memiliki keterbatasan fisik. Trotoar yang direncanakan pada Jalan Soekarno Hatta memiliki lebar dan tinggi (2m dan 0,3m) dengan area pemberhentian sementara yang berbentuk landau, sehingga mempermudah orang cacat yang menggunakan kursi roda saat melintas trotoar tersebut. Memberikan vegetasi atau pohon peneduh, drainase, jalur hijau dengan lebar 1,5m, lampu penerangan yang diletakkan setiap 10m sekali dengan tinggi tidak melebihi 4m, tempat duduk yang diletakkan 10m sekali dengan lebar 40-50cm dan tempat sampah yang diletakkan setiap 20m sekali. Konsep ini dapat memberikan rasa kenyaman, keindahan dan mempunyai daya tarik bagi pengguna jalan.
b.    Rencana periode II dilaksanakan padatahun 2018 – 2022. Rencana periode II sektor jalan di Kelurahan Jatimulyo yaitu rencana perbaikan dan penambahan fasilitas pelengkap jalan pada jalan- jalan lingkungan sekunder. Contoh:
·      Jl Arumdalu, Jl Dewandaru Dalam, Jl Vinolia 3, Jl Monstera Hijau, Jl Widara II: Pemasangan lampu penerangan jalan.
·      Jl Wijaya Kusuma Atas, Jl perum Graha Jatimulya, Jl Bunga Andong, Jl Kumis Kucing: Penambahan bak sampah dan pemasangan lampu penerangan jalan.
c.     Rencana periode III dilaksanakan pada tahun 2023 – 2027. Rencana periode III sektor jalan di Kelurahan Jatimulyo yaitu rencana perbaikan dan penambahan fasilitas pelengkap jalan pada jalan lingkungan sekunder I dan lingkungan sekunder II.  Contoh:
·      Jl Semanggi Barat A, Jl Kenanga Indah B, Jl simpang Bougenville: Penambahan bak sampah, pemasangan lampu penerangan jalan dan papan nama jalan.
·      Jl Kalpataru VII: Penambahan bak sampah
4.                  Rencana Penambahan dan Pembangunan Jalan Baru
Berdasarkan proyeksi penduduk 20 tahun mendatang, pertumbuhan penduduk di Kelurahan Jatimulyo akan sangat pesat, sehingga membutuhkan adanya penambahan perumahan baru dan untuk itu pula dibutuhkan adanya jalan baru untuk akses menuju ke perumahan tersebut. Pembangunan perumahan baru direncanakan pada RW 5, dimana pada RW 5 akan dibangun perumahan horisontal. Rencana yang akan dilakukan berupa pembangunan jalan baru berhirarki jalan lingkunagan sekunder dengan perkerasan paving, dan dilengkapi dengan fasilitas pelengkap jalan berupa bak sampah dan lampu penerangan jalan. Lampu penerangan jalan akan diletakkan tiap 30m dan untuk bak sampah akan diletakkan tiap 20m. Contoh:
a.    Penambahan jalan baru akan dilakukan didaerah perumahan yang direncanakan dengan lebar jalan rumaja 4m, rumija 6m dan ruwasja 8m. Untuk panjang jalan disesuaikan dengan kebutuhan perumahan. Perkerasan jalan yang akan digunakan adalah paving.
5.                  Rencana Akses Pemadam Kebakaran
Rencana alternatif yang akan dilakukan jika mobil pemadam kebakaran kehabisan air terutama pada RW yang memiliki tingkat kerawanan terjadinya kebakaran yang tinggi dan tidak dapat dilalui mobil pemadam kebakaran seperti RW 2 dan 4, maka ada dua alernatif, yaitu melalui penyambungan selang, hidran dan melalui pengambilan air dari Sungai Brantas. Jalan-jalan yang dapat dilalui mobil pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran di wilayah Kelurahan Jatimulyo mulai dari kantor Pemadam Kebakaran sampai dengan Kelurahan jatimulyo antara lain Jalan Halmahera, Jalan Kyai Tamin Jalan Embong Barat, Jalan Kawi, Jalan Mayjen Panjaitan, Jalan Soekarno Hatta.Tim pemadam kebakaran Kota Malang memilki delapan armada dengan jumlah 6-7 mobil yang siap membantu ke lokasi kebakaran.Rencana lain yang akan dilakukan untuk mengatasi kebakaran dengan menambahkan 33 unit hidran baru yang tersebar di beberapa RW.
6.                  Sosialisasi Tanggap Terhadap Bencana Kebakaran
Menurut catatan Dinas Pemadam kebakaran, Kelurahan Jatimulyo merupakan kawasan yang jarang terjadi kebakaran, namun kewaspadaan harus lebih ditingkatkan, hal tersebut lebih baik daripada terjadi lagi kebakaran, mencegah jauh lebih baik.Sosialisasi tersebut bertujuan untuk mengantisipasi banyaknya kerugian warga akbitan kebakaran tersebut.Penyebab terbesar bencana kebakaran di kawasan permukiman padat adalah korsleting listrik. Untuk itu akan dilakukan sosialisasi kepada warga untuk waspada terhadap kabel dan peralatan listrik. Mereka akan diberikan pelatihan memasang saluran-saluran listrik yang benar, karena kebanyakan rumah di kawasan padat permukiman. Selain karena korsleting listrik, kasus kebakaran yang sering terjadi diakibatkan oleh meledaknya tabung gas.Sosialisasi ini tepat jika sasarannya adalah ibu rumah tangga yang sering menggunakan tabung gas untuk keperluan memasak.Sosialisasi dan simulasi pemadaman yang disampaikan kepada ibu rumah tangga itu diharapkan bisa berperan aktif apabila terjadi kebakaran. Pemerintah beserta dinas terkait juga melakukan sweaping listrik pada setiap rumah di lokasi titik rawan kebakaran agar warga dalam memasang listrik menggunakan kabel yang standar sesuai dengan kapasitas tegangannya.
7.                  Konsolidasi Lahan untuk Jalan
Kelurahan Jatimulyo memiliki pola permukiman yang tak teratur khusunya di RW 02. Banyak jalan-jalan sempit yang mendukung aksesibilitas permukiman padat di kawasan tersebut. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya kenyamanan masyarakat yang tinggal di kawasan tersebut.Ini menjadi tolak ukur arahan rencana konsolidasi tanah untuk merapikan jalan dan rumah-rumah yang memiliki pola permukiman yang tidak teratur.Konsolidasi tanah yang dimaksudkan berupa suatu model pembangunan di bidang pertanahan yang merupakan suatu kegiatan terpadu untuk menata kembali suatu wilayah dari keadaan yang tidak atau kurang teratur menjadi keadaan yang teratur lengkap dengan prasarana dan kemudahan yang diperlukan.Jalan-Jalan di RW 2 yang akan di konsolidasi adalah Jalan Srigading Labirin 1 dan Jalan Srigading Labirin 2. Jalan-jalan tersebut akan dirapikan dan ditata membentuk pola grid dengan 3 jalan baru. Adapun dimensi dari jalan-jalan hasil konsolidasi tersebut antara lain, rumaja 2,5m; rumija 3,5 dan ruwasja 4,5m.
Rencana konsolidasi tanah untuk jalan di Kelurahan Jatimulyo ini adalah suatu kegiatan untuk meningkatkan nilai dan daya guna tanah dari bentuk yang tidak beraturan menjadi bentuk persegi empat (grid) sedemikian rupa sehingga hasil persil yang baru itu terletak menghadap ke jalan baru yang direncanakan. Adapun rencana yang dapat dicapai adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam penggunaan tanah sehingga dengan demikian dapat Memenuhi kebutuhan akan adanya lingkungan permukiman yang teratur, tertib dan sehat, memberi kesempatan kepada pemilik tanah untuk menikmati secara langsung keuntungan konsolidasi tanah (land consolidation), baik kenaikan harga tanah maupun kenikmatan lainnya, karena terciptanya lingkungan yang teratur.

Leave a Reply