LHS dan FA
Jalan merupakan prasarana yang sangat
penting sebagai penunjang atau pendukung sistem transportasi, sehingga setiap
orang dapat melakukan pergerakan dengan mudah. Definisi jalan menurut UU No. 22 Tahun 2009adalah
prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk
bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas,
yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan
tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api,
jalan lori dan jalan kabel.Jalan memiliki ciri- ciri,
diantaranya untuk kendaraan bermotor maupun kendaraan tak bermotor, dan dapat
digunakan oleh masyarakat umum.Gambaran umum jaringan jalan ini akan membahas
mengenai sistem pola jaringan jalan, pola pergerakan, status jalan, kelas jalan, hirarki jalan.
perkerasan jalan, kualitas
jalan, dimensi
jalan,tipe jalan,
fasilitas pelengkap jalan, volume jalan, potensi jalan, masalah jalan, akses
penanganan kebakaran, arahan rencana berdasarkan karakteristik jalan dan
potensi serta masalah, arahan rencana akses pemadam kebakaran.
A.
Pola
Jaringan Jalan
Pola
jaringan jalan di Kelurahan Jatimulyo sama dengan pola jaringan jalan di
Kelurahan Lowokwaru yaitu pola grid. Dengan kepadatan penduduk yang tinggi pola
grid sangat menguntungkan untuk menghemat lahan. Pola jaringan grid memiliki
bentuk kisi-kisi yang mempunyai aksesibilitas yang tinggi, sehingga alternatif
pilihan jalan banyak yang dapat dilalui. Bagian-bagian kota dibagi sedemikian
rupa menjadi blok-blok empat persegi panjang dengan jalan paralel longitudinal
dan transversal membentuk sudut siku-siku. Jalan-jalan utamanya membentang dari
pintu gerbang utama dalam Kelurahan Jatimulyo.
B.
Pola Pergerakan
Volume kendaraan yang
melewati jalan dapat dijadikan sebagai acuan untuk penentu pola pergerakan dari suatu ruas
jalan. Banyaknya jumlah kendaraan
serta sarana-saranadapat
mempengaruhi pola pergerakan lalu lintas dapat dilihat dari adanya pola
pergerakan pendidikan, pola pergerakan perdagangan dan pola pergerakan
pemerintahan.
C. Status jalan
Status
jalan yang ada di Kelurahan Jatimulyo 100% atau sebanyak 447 jalan termasuk kedalam
jalan kota. hal ini dikarenakan jalan-jalan yang berada di Kelurahan Jatimulyo
kewenangan pembinaannya berada di bawah Pemerintah Kota Malang. Selain itu,
pembinaan dan pemeliharaanya diserahakan kepada Pemerintah Kota Malang. Sampai
saat ini jalan-jalan di kelurahan Jatimulyo yang di kelola oleh Pemerintah Kota
Malang didominasi oleh kondisi jalan yang sedang yaitu sebesar 29% atau
sebanyak 218 jalan.
D.
Kelas
Jalan
Kelas jalan
dikelompokkan berdasarkan pada fungsi dan hirarki jalan sesuai intensitas lalu lintas guna kepentingan
pengaturan penggunaan jalan, kelancaran lalu lintas dan angkutan jalan. Kelas
jalan yang dimiliki
Kelurahan Jatimulyo kelas III
B dengan prosentase 1% yaitu
Jalan Soekarno Hatta dan III C dengan prosentase 99% seperti jalan Bunga Coklat.
E. Hirarki jalan
Hirarki adalah pengelompokan jalan
berdasarkan fungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan berdasarkan
muatan sumbu yang menyangkut dimensi dan berat kendaraan (Eddi,et al, 2011). Kondisi eksisting pada kelurahan Jatimulyo memiliki 6
hirarki yaitu:
Kolektor
Sekunder : Jalan Soekarno Hatta
Lokal
Primer : Jalan Kalpataru
Lokal
Sekunder : Jalan Dewandaru
Lingkungan
Sekunder : Jalan Anggrek Vanda
Lingkungan
Sekunder I : Jalan Kumis Kucing Gg 1
Lingkungan
Sekunder II : Jalan Semanggi Barat A
Dengan
prosentase kolektor sekunder 2%, lokal primer 2%, lokal sekunder 16%,
lingkungan sekunder 53%, lingkungan sekunder I 10% dan lingkungan II 15%. Untuk
standar hirarki jalan yaitu:
Hirarki Jalan
|
Lebar
|
Kecepatan
|
Kolektor Sekunder
|
9
m
|
Minimal20
km/jam
|
Lokal Primer
|
7,5
m
|
Minimal10
km/jam
|
Lokal Sekunder
|
7,5
m
|
Minimal10
km/jam
|
Lingkungan Sekunder
|
6,5
m
|
Minimal10km/jam
|
Lingkungan Sekunder I
|
1,5-2 m
|
Minimal5-15
km/jam
|
Lingkungan Sekunder II
|
1,2m
|
Minimal
5km/jam
|
F.
Perkerasan
Jalan
Perkerasan
jalan merupakan lapisan perkerasan yang terletak diantara lapisan tanah dasar
dan roda kendaraan yang berfungsi memberikan pelayanan kepada sarana
transportasi dimana diharapkan selama masa pelayanan tidak terjadi kerusakan
yang berarti. Beberapa jenis perkerasan jalan dan prosentase di Kelurahan Jatimulyo,
Kota Malang, antara lain aspal
hotmix 1%, aspal 31%, paving 31%, plester 29%, rabat beton5% dan tanah 3%. Untuk rencana pada perkerasan jalan ini akan
dilakukan perbaikan jalan seperti pada jalan Kalpataru diperlukan perbaikan
aspal karena perkerasannya kurang baik terdapat pengelupasan aspal.
G.
Kualitas
Jalan
Kualitas
jalan sangat berpengaruh pada tingkat kenyamanan para pengguna jalan.Baik
buruknya suatu jalan menjadi sarana yang mendukung kelancaran pengguna jalan
saat melintas di ruas-ruas jalan.Kualitas jalan di Kelurahan Jatimulyo dapat
dibedakan menjadi jalan baik
dengan prosentase 40%, sedang 39%, dan rusak 21%.
H.
Dimensi
Jalan
Dimensi jalan yang berada di Kelurahan Jatimulyo
terdiri dari rumaja(ruang milik jalan)yang digunakan untuk badan jalan, saluran
tepi jalan, ambang pengaman,
timbunan dan galian, gorong-gorong, perlengkapan jalan dan
bangunan pelengkap lainnya, rumija(ruang milik jalan) digunakan sebagai media
sirkulasi, parkir on-street, media
untuk drainase, dan kegiatan pejalan kaki (pedestarian), batasannya sampai
dengan pagar rumah kiri-kanan jalan. Sedangkan ruwasja (ruang manfaat jalan) yang
digunakan sebagai penggunaan diawasi oleh penyelenggara jalan agar tidak
mengganggu pandangan bebas pengemudi, konstruksi jalan, dan fungsi
jalan.Ruwasja diukur mulai dari tembok rumah sebelah kiri jalan dengan tembok
rumah sebelah kanan jalan. Misalnya Jalan Gladiol memiliki rumaja, rumija dan
ruwasja 3,8; 4,8; 8,8. Untuk standar dimensi jalan yaitu:
Hirarki Jalan
|
Rumaja
|
Rumija
|
Ruwasja
|
Kolektor Sekunder
|
9
|
13
|
23
|
Lokal Primer
|
7,5
|
9,5
|
13,5
|
Lokal Sekunder
|
7,5
|
9,5
|
13,5
|
Lingkungan Sekunder
|
3,5
|
5,5
|
7,5
|
Lingkungan Sekunder I
|
1,5
|
3,5
|
5,5
|
Lingkungan Sekunder II
|
1,2
|
3,2
|
5,2
|
I.
Tipe
Jalan
Kelurahan Jatimulyo
memiliki tipe jalan empat lajur (4/2 D) seperti jalan Soekarno Hatta; dua lajur, dua jalur
tak terbagi (2/2
UD) terdapat pada jalan yang hirarkinya lingkungan sekunder;
satu lajur satu jalur tak terbagi (1/1 UD) Jalan yang memiliki lebar tidak lebih
dari 2 m, dimana hanya dapat dilewati oleh moda transportasi berupa satu mobil
atau dua motor.
J.
Fasilitas
Pelengkap Jalan
Perlengkapan jalan
yang berkaitan langsung dengan pengguna jalan pada Kelurahan Jatimulyo adalah Beberapa
fasilitas pelengkap jalan, diantaranya marka jalan, median jalan, trotoar, bak
sampah, lampu penerangan jalan, parkir, papan nama jalan, lampu lalu lintas,
zebra cross dan rambu lalu lintas. Untuk perencanaan fasilitas
pelengkap jalan ini dilakukan seperti penambahan lampu penerangan jalan, papan
nama jalan, penambahan bak sampah, pengadaan zebra cross dan penambhan rambu
lalu lintas.
K.
Volume Jalan
Lalu lintas Harian
Rata-Rata (LHR) sering digunakan sebagai dasar untuk perencanaan jalan raya
dan pengamatan secara umum terhadap
volume lalu lintas yang melintas pada setiap ruas jalan. Volume harian
dinyatakan dalam satuan kendaraan per hari. LHR diperoleh dengan cara
pengamatan volume lalu lintas pada jalan-jalan yang memiliki hirarki tertinggi
di Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang pada pagi hari dan
sore hari saat jam-jam sibuk (peak hours)
dan hari libur.Peranan sektor
transportasi secara nyata dapat dilihat pada Kelurahan Jatimulyo, Kecamatan
Lowokwaru yang terletak di sebelah barat
daya Kota Malang. Kelurahan Jatimulyo memiliki
tiga ruas jalan besar, yaitu
Jalan Soekarno Hatta Segmen I dan II serta Jalan Bunga Coklat. Ketiga
jalan besar ini dapat dikategorikan sebagai jalan dengan volume kendaraan yang
sangat besar. Moda transportasi
yang diamati motor, mobil, angkutan umum, truk/pick up, truk AS 2, truk AS 3,
bus dan non mesin.
L.
Akses Pemadam Kebakaran
Akses
bagi pemadam kebakaran sangat penting bagi suatu kawasan atau wilayah.Asumsi lebar badan jalan yang dapat dilalui
kendaraan pemadam kebakaran minimum adalah 2,5 m.Kelurahan
Jatimulyo memiliki tingkat kepadatan permukiman yang tinggi tentunya akan
mengakibatkan risiko terjadinya kebakaran terutama di wilayah permukiman yang
padat penduduk seperti RW 2, RW 3, RW 4, RW 5, RW 6 dan RW 8.Tidak semua jalan
pada kelurahan Jatimulyo dapat dilalui oleh mobil pemadam, terutama pada jalan-jalan lingkungan
karena lebarnya yang kurang dari 3 meter, untuk mengatasi itu maka mekanisme
yang dilakukan untuk menaggulangi masalah tersebut telah disiapkan selang yang panjang
satu roll adalah 20 m yang terbagi dalam 10 roll dalam satu mobil
pemadam, dengan teknis menyambung antar selang maka dapat menjangkau daerah
yang tidak dapat dilalui mobil pemadam kebakaran. Untuk kapasitas air yang
dapat ditampung oleh mobil pemadam adalah 4000-5000 liter yang dapat digunakan
jika pada lokasi kebakaran tidak tersedia hidran.
M.
Potensi dan Masalah
Potensi yang dimiliki sistem
jaringan jalan di Kelurahan Jatimulyo terkait dengan pengembangan jalan
seperti: Jalan Vinolia di RW 05 dapat dikembangkan menjadi
jalan alternatif yang menghubungkan Kelurahan Jatimulyo dan Kelurahan Dinoyo.
Hal ini didasarkan pada kondisi eksisting jalan, Pola jaringan jalan di Kelurahana
Jatimulyo berupa jaringan grid memudahkan akses jalan yang dapat dilewati oleh
para pengguna jalan. Contohnya, banyak jalan yang dapat dilalui jika akan
menuju Jalan Soekarno Hatta, bisa melalui Jalan Bunga Merak, Jalan Andong.
Masalah yang dimiliki sistem
jaringan jalan di Kelurahan Jatimulyo terkait dengan prasarana
pelengkap jalan seperti: Papan nama jalan di Kelurahan Jatimulyo
terutama di RW 4 dan 5 masih kurang
memadai, Bak
sampah dan lampu
penerangan jalan terutama di jalan-jalan dengan hirarki
jalan lingkungan sekunder I
dan IImasih
kurang, beberapa ruas jalan memiliki
perkerasan yang kurang layak, terdapat pengelupasan aspal dan sedikit lubang
sehingga dapat mengurangi
kenyamanan pengguna jalan
dan adanya
tundaan di Jalan Soekarno Hatta terutama di depan POLINEMA (Politeknik negeri
malang). Hal ini disebabkan oleh banyaknya angkutan umum yang menurunkan
penumpangnya di sembarang tempat.
Terjadinya kemacetan yang cukup padat pada Jalan Soekarno Hatta.
Rencana
1.
Rencana Pelebaran Dimensi Jalan
Pelebaran jalan dilakukan pada jalan-jalan di Kelurahan Jatimulyo yang sering
terjadi kemacetan sehingga arus yang dilewati menjadi terhambat.Pelebaran jalan dilakukan pada jalan yang memiliki
lebar badan jalan yang cukup besar.Pelebaran jalan ini menggunakan lahan berupa bahu jalan yang sebelumnya
berupa tanah atau plester, sehingga tidak mengurangi lebar rumija dan ruwasja
jalan tersebut, selain itu juga pelebaran jalan menggunakan bahu jalan tidak
banyak menimbulkan dampak yang negatif seperti kecelakaan lalu lintas. Contoh:
Tabel 6.1Rencana Pelebaran Dimensi Jalan
Nama Jalan
|
Rencana
|
Lebar Sebelum
|
Lebar Sesudah
|
Periode
|
Sumber Dana
|
Jl Kalpataru
|
Pelebaran
dimensi jalan
|
4,7
|
7
|
I
|
100%Pemerintah
|
Jl Bunga Merak
|
4,2
|
6,2
|
II
|
· 70%
Developer
· 30%
Pemerintah
|
Jl Srigading
|
3,8
|
4,6
|
III
|
· 75%
Pemerintah
· 25%
Swadaya masyarakat
|
Sumber : Hasil Rencana
Tahun 2012
2.
Rencana Perbaikan dan Peningkatan Kualitas Perkerasan Jalan
Rencana
yang akan dilakukan untuk memperbaiki kualitas perkerasan jalan di Kelurahan
Jatimulyo dilakukan dengan dua cara yaitu dengan perbaikan perkerasan jalan dan
peningkatan perkerasan jalan. Untuk perbaikan perkerasan jalan dilakukan untuk
jalan-jalan yang memiliki perkerasan dengan kondisi sedang. Contoh:
·
Jl
Kesumba: Perbaikan jalan aspal sepanjang2,5 m x 26 m pada periode I
·
Jl.
Andong Gg 1: Perbaikan jalan aspal sepanjang3,4
m x 83
m pada periode II
·
Jl
Perum Sexsofone: Perbaikan jalan paving sepanjang3,86 m x 500 pada perode III
Sedangkan
untuk peningkatan perkerasan jalan dilakukan pada jalan-jalan yang memiliki
perkerasan rendah seperti perkerasan jalan berupa tanah, plester ditingkatkan
menjadi perkerasan berupa aspal, paving. Contoh:
·
Jl Pinang Merah: Perubahan
perkerasan tanah menjadi paving sepanjang3,3 m x 215 m periode I
·
Jl Bougenville 2: Perubahan perkerasan tanah menjadi paving sepanjang1,5
m x 14 mperiode I
·
Jl Vinolia III: Perubahan perkerasan plester menjadi paving sepanjang 3,7m x 152 m
periode II
·
Jl Semanggi Barat A: Perubahan
perkerasan plester menjadi paving sepanjang 0,94m x 30,5 m periode IV
3.
Rencana Penambahan dan Perbaikan Fasilitas Pelengkap
Jalan
a. Rencana
periode I dilaksanakan pada selang waktu lima tahun pertama yaitu pada tahun
2012 – 2017. Rencana periode I sektor jalan di Kelurahan Jatimulyo yaitu
rencana perbaikan dan penambahan fasilitas pelengkap jalan di jalan- jalan
utama yang memiliki hirarki tinggi.
Contoh:
Perbaikan
dan pertambahan trotoar di Jalan Soekarno Hatta. Trotoar ini berfungsi untuk menyediaan
fasilitas semua pengguna pejalan kaki termasuk yang memiliki keterbatasan fisik. Trotoar yang direncanakan pada Jalan
Soekarno Hatta memiliki lebar dan tinggi (2m dan 0,3m) dengan area
pemberhentian sementara yang berbentuk landau, sehingga mempermudah orang cacat
yang menggunakan kursi roda saat melintas trotoar tersebut. Memberikan vegetasi atau pohon peneduh, drainase,
jalur hijau dengan lebar 1,5m, lampu penerangan yang diletakkan setiap 10m
sekali dengan tinggi tidak melebihi 4m, tempat duduk yang diletakkan 10m sekali
dengan lebar 40-50cm dan tempat sampah yang diletakkan setiap 20m sekali. Konsep ini dapat memberikan rasa kenyaman, keindahan dan
mempunyai daya tarik bagi pengguna jalan.
b. Rencana
periode II dilaksanakan padatahun 2018 – 2022. Rencana periode II sektor jalan
di Kelurahan Jatimulyo yaitu rencana perbaikan dan penambahan fasilitas
pelengkap jalan pada jalan- jalan lingkungan sekunder. Contoh:
·
Jl
Arumdalu, Jl Dewandaru Dalam, Jl Vinolia 3, Jl Monstera Hijau, Jl Widara II: Pemasangan
lampu penerangan jalan.
·
Jl
Wijaya Kusuma Atas, Jl perum Graha Jatimulya, Jl Bunga Andong, Jl Kumis Kucing:
Penambahan bak sampah dan pemasangan lampu penerangan jalan.
c.
Rencana periode III dilaksanakan pada
tahun 2023 – 2027. Rencana periode III sektor jalan di Kelurahan Jatimulyo
yaitu rencana perbaikan dan penambahan fasilitas pelengkap jalan pada jalan
lingkungan sekunder I dan lingkungan sekunder II. Contoh:
· Jl Semanggi Barat A, Jl Kenanga Indah B, Jl simpang
Bougenville: Penambahan bak sampah, pemasangan lampu penerangan
jalan dan papan nama jalan.
· Jl Kalpataru VII: Penambahan bak sampah
4.
Rencana Penambahan dan Pembangunan Jalan Baru
Berdasarkan proyeksi
penduduk 20 tahun mendatang, pertumbuhan penduduk di Kelurahan Jatimulyo akan
sangat pesat, sehingga membutuhkan adanya penambahan perumahan baru dan untuk
itu pula dibutuhkan adanya jalan baru untuk akses menuju ke perumahan tersebut.
Pembangunan perumahan baru direncanakan pada RW 5, dimana pada RW 5 akan
dibangun perumahan horisontal. Rencana yang akan dilakukan berupa pembangunan
jalan baru berhirarki jalan lingkunagan sekunder dengan perkerasan paving, dan
dilengkapi dengan fasilitas pelengkap jalan berupa bak sampah dan lampu
penerangan jalan.
Lampu penerangan jalan akan diletakkan tiap 30m dan untuk bak sampah akan
diletakkan tiap 20m. Contoh:
a.
Penambahan
jalan baru akan dilakukan didaerah perumahan yang direncanakan dengan lebar
jalan rumaja 4m, rumija 6m dan ruwasja 8m. Untuk panjang jalan disesuaikan
dengan kebutuhan perumahan. Perkerasan jalan yang akan digunakan adalah paving.
5.
Rencana Akses Pemadam Kebakaran
Rencana
alternatif yang akan dilakukan jika mobil pemadam kebakaran kehabisan air terutama
pada RW yang memiliki tingkat kerawanan terjadinya kebakaran yang tinggi dan tidak
dapat dilalui mobil pemadam kebakaran seperti RW 2 dan 4, maka ada dua
alernatif, yaitu melalui penyambungan selang, hidran dan melalui pengambilan
air dari Sungai Brantas. Jalan-jalan
yang dapat dilalui mobil pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran di wilayah
Kelurahan Jatimulyo mulai dari kantor Pemadam Kebakaran sampai dengan Kelurahan
jatimulyo antara lain Jalan Halmahera, Jalan Kyai Tamin Jalan Embong Barat,
Jalan Kawi, Jalan Mayjen Panjaitan, Jalan Soekarno Hatta.Tim pemadam kebakaran
Kota Malang memilki delapan armada dengan jumlah 6-7 mobil yang siap membantu
ke lokasi kebakaran.Rencana lain
yang akan dilakukan untuk mengatasi kebakaran dengan menambahkan 33 unit hidran
baru yang tersebar di beberapa RW.
6.
Sosialisasi
Tanggap Terhadap Bencana Kebakaran
Menurut catatan Dinas
Pemadam kebakaran, Kelurahan Jatimulyo merupakan kawasan yang jarang terjadi
kebakaran, namun kewaspadaan harus lebih ditingkatkan, hal tersebut lebih baik
daripada terjadi lagi kebakaran, mencegah jauh lebih baik.Sosialisasi tersebut
bertujuan untuk mengantisipasi banyaknya kerugian warga akbitan kebakaran
tersebut.Penyebab terbesar bencana kebakaran di kawasan permukiman padat adalah
korsleting listrik. Untuk itu akan dilakukan sosialisasi kepada warga untuk
waspada terhadap kabel dan peralatan listrik. Mereka akan diberikan pelatihan
memasang saluran-saluran listrik yang benar, karena kebanyakan rumah di kawasan
padat permukiman. Selain
karena korsleting listrik, kasus kebakaran yang sering terjadi diakibatkan oleh
meledaknya tabung gas.Sosialisasi ini tepat jika sasarannya adalah ibu rumah
tangga yang sering menggunakan tabung gas untuk keperluan memasak.Sosialisasi
dan simulasi pemadaman yang disampaikan kepada ibu rumah tangga itu diharapkan
bisa berperan aktif apabila terjadi kebakaran. Pemerintah beserta dinas terkait juga melakukan sweaping listrik pada
setiap rumah di lokasi titik rawan kebakaran agar warga dalam memasang listrik
menggunakan kabel yang standar sesuai dengan kapasitas tegangannya.
7.
Konsolidasi
Lahan untuk Jalan
Kelurahan
Jatimulyo memiliki pola permukiman yang tak
teratur khusunya di RW 02.
Banyak jalan-jalan sempit yang mendukung aksesibilitas permukiman padat di
kawasan tersebut. Hal tersebut mengakibatkan menurunnya kenyamanan masyarakat
yang tinggal di kawasan tersebut.Ini menjadi tolak ukur arahan rencana
konsolidasi tanah untuk merapikan jalan dan rumah-rumah yang memiliki pola
permukiman yang tidak teratur.Konsolidasi tanah yang dimaksudkan berupa suatu
model pembangunan di bidang pertanahan yang merupakan suatu kegiatan terpadu
untuk menata kembali suatu wilayah dari keadaan yang tidak atau kurang teratur
menjadi keadaan yang teratur lengkap dengan prasarana dan kemudahan yang
diperlukan.Jalan-Jalan di RW 2 yang akan di konsolidasi adalah Jalan Srigading
Labirin 1 dan Jalan Srigading Labirin 2. Jalan-jalan tersebut akan dirapikan
dan ditata membentuk pola grid dengan 3 jalan baru. Adapun dimensi dari
jalan-jalan hasil konsolidasi tersebut antara lain, rumaja 2,5m; rumija 3,5 dan
ruwasja 4,5m.
Rencana
konsolidasi tanah untuk jalan di Kelurahan Jatimulyo ini adalah suatu kegiatan
untuk meningkatkan nilai dan daya guna tanah dari bentuk yang tidak beraturan
menjadi bentuk persegi empat (grid) sedemikian rupa sehingga hasil persil yang
baru itu terletak menghadap ke jalan baru yang direncanakan. Adapun rencana
yang dapat dicapai adalah untuk mencapai pemanfaatan tanah secara optimal
melalui peningkatan efisiensi dan produktivitas dalam penggunaan tanah sehingga
dengan demikian dapat Memenuhi kebutuhan akan adanya lingkungan permukiman yang
teratur, tertib dan sehat, memberi kesempatan kepada pemilik tanah untuk
menikmati secara langsung keuntungan konsolidasi tanah (land consolidation),
baik kenaikan harga tanah maupun kenikmatan lainnya, karena terciptanya lingkungan
yang teratur.