Jatimulyo Is History Maker

Air Bersih

            Laporan Hasil Survey

Terdapat dua jenis sumber air yang digunakan, yaitu PDAM dan non-PDAM di mana terbagi menjadi tiga jenis pengguna, yaitu pengguna PDAM, pengguna sumur, dan pengguna kedua sumber, baik sumber PDAM dan sumur. Pengguna PDAM di Kelurahan Jatimulyo mencapai 46%, yaitu 1977 KK, pengguna sumur mencapai 36% yaitu 1546 KK, serta pengguna kedua sumber mencapai 18% yaitu 806 KK.
Potensi Air Bersih di Kelurahan Jatimulyo terdiri dari sumber air di RW 6, sumur komunal, serta MCK umum, sedangkan masalah air bersih di Kelurahan Jatimulyo adalah kualitas air bersih dari PDAM yang secara eksisting air berubah warna menjadi hitam atau mengalami kekeruhan serta berbau kaporit .
Sarana dan prasarana air bersih di Kelurahan Jatimulyo belum mencukupi karena hanya terdapat 5 hidran dan 22 brankran. 


Fakta Analisa
Pengguna PDAM di Kelurahan Jatimulyo yang mencapai 46% dikarenakan penggunaan PDAM lebih praktis dan lebih terjamin kualitas airnya yang telah diproses agar memenuhi KEPMENKES Nomor 907 Tahun 2002 bahwa air bersih harus tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak keruh. Selain itu, pengguna sumur mencapai 36% dikarenakan penggunaan sumur lebih ekonomis serta faktor budaya di mana masyarakat telah menggunakan sumur secara turun-temurun. Sedangkan, penggunaan kedua sumber dikarenakan untuk memenuhi kebutuhan air bersih yang lebih banyak diimplementasikan oleh warga yang memiliki kebutuhan air bersih yang banyak, seperti untuk sarana dan prasarana untuk masyarakat.
Sumber air diklasifikasikan sebagai potensi air bersih dikarenakan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat RW 6 untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Selain itu, sumur komunal diklasifikasikan menjadi salah satu potensi dikarenakan dengan adanya sumur komunal dapat mengurangi penggunaan sumur pribadi di mana sumur pribadi dapat mengganggu keseimbangan lingkungan dan merusak kelestarian air tanah. Di samping itu, MCK umum menjadi potensi karena dapat memenuhi kebutuhan mandi, cuci, dan kakus masyarakat dengan kualitas air bersih yang telah sesuai dengan standar KEPMENKES Nomor 907 Tahun 2002 bahwa air bersih harus tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak keruh.
Masalah air bersih di Kelurahan Jatimulyo karena air masalah air bersih di Kelurahan Jatimulyo adalah kualitas air bersih dari PDAM yang secara eksisting air berubah warna menjadi hitam atau mengalami kekeruhan serta berbau kaporit  sehingga tidak sesuai dengan KEPMENKES Nomor 907 Tahun 2002 bahwa air bersih harus tidak berwarna, tidak berbau, tidak berasa, dan tidak keruh. Selain itu, tidak meratanya jaringan distribusi pipa PDAM sehingga ada masyarakat yang tidak terjangkau PDAM.
Sarana dan prasarana air bersih seperti hidran tidak sesuai karena hanya terdapat 5 hidran di mana seharusnya berjarak 200 m untuk permukiman dan 100 m untuk komersil  sesuai dengan SNI 03-6981-2004. Sedangkan brankran hanya terdapat 22 unit di mana seharusnya berjarak 500 m sesuai standar. 



1.      Rencana
Untuk Kelurahan Jatimulyo, khususnya masalah sektor pemenuhan kebutuhan air bersih untuk masyarakat, telah dibuat beberapa rencana, yaitu
a.       Pengoptimalan sumur komunal
b.      Pengalihan pengguna sumur menjadi pengguna PDAM
c.       Penambahan jaringan pipa distribusi PDAM
d.      Penambahan sarana Bran Kran
e.       Penambahan sarana hidran
f.       Pemenuhan air bersih untuk rencana pembuatan rusun
g.      Pemenuhan air bersih untuk rencana penambahan sarana
h.      Pembuatan inovasi Rain Harvesting

i.        Pembuatan inovasi sumur resapan

j.        Pembuatan inovasi biopori

Leave a Reply